Daftar Isi: (toc)
Baru-baru ini Google meluncurkan versi bahasa Indonesia dari program Mengajar dan Belajar dari Rumah. Program tersebut menghadirkan kumpulan alat, tips, dan materi pelatihan yang ditujukan untuk membantu para pengajar dan siswa melakukan pembelajaran jarak jauh selama wabah virus corona.
Randy Jusuf, Managing Director Google Indonesia, mengatakan secara global ada lebih dari 700 juta siswa yang tidak bisa pergi ke sekolah, termasuk 62 juta siswa di Indonesia, karena pandemi COVID-19.
“Kondisi ini memberikan tekanan besar terhadap keluarga, sekolah, dan para guru yang selama ini berjasa besar dalam menumbuhkan minat anak untuk belajar. Kami ingin ikut membantu dalam cara apa pun yang kami bisa lakukan,” ujar dia, dalam keterangan tertulis, Rabu, 15 April 2020.
Melalui inisiatif yang dikembangkan oleh Google for Education yang didukung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ini, para pengajar dan siswa bisa mengakses materi pelajaran di laman g.co/mengajardarirumah atau https://teachfromhome.google/intl/id/ dan situs web Bersama Hadapi Korona milik Kemendikbud.
Google juga membantu membuat domain khusus yang bisa mendukung 1,8 juta akun pengajar dan siswa di lebih dari 4.600 sekolah di Jakarta, sehingga mereka bisa mengakses G Suites for Education dengan lebih mudah.
Menurut Randy, Mengajar dari Rumah adalah pengembangan dari langkah-langkah Google untuk mendukung pendidikan jarak jauh. “Kami menyediakan fitur-fitur premium Google Meet secara gratis bagi semua pelanggan G Suite dan G Suite for Education hingga September 2020, serta menyediakan pelatihan dan tips melalui Google, YouTube dan YouTube Learning,” kata dia.
Selain itu, bersama dengan REFO Indonesia komunitas Google Grup Pengajar dan Kemendikbud, Google juga telah meluncurkan serangkaian webinar untuk membantu para pengajar dan orang tua menerapkan strategi pembelajaran jarak jauh menggunakan solusi G Suite for Education.
“Webinar diharapkan bisa menjangkau 100.000 pengajar dan orang tua pada April ini, juga tersedia di platform Guru Berbagi,” tutur Randy.
Sementara Iwan Syahril, Staf Khusus Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Pembelajaran, mengatakan agar inisiatif dari Google ini menjadi pacuan dalam semangat belajar. “Mudah-mudahan ekosistem pendidikan Indonesia semakin terpacu kesiapannya untuk menggunakan teknologi dalam pembelajaran,” katanya.
Artikel ini telah tayang di tempo.co
Ikuti Gacerindo.com pada Aplikasi GOOGLE NEWS : FOLLOW (Dapatkan Berita Terupdate tentang Dunia Pendidikan dan Hiburan). Klik tanda ☆ (bintang) pada aplikasi GOOGLE NEWS.