Daftar Isi: (toc)
Kemendikbud rupanya telah membuat kajian soal kapan sekolah akan kembali dibuka setelah ditutup karena wabah corona. Ada dua opsi yang tengah digodok Kemendikbud mengenai waktu pembukaan sekolah yaitu pertengahan atau akhir tahun.
Kajian ini pernah disampaikan oleh Kemendikbud kepada Komisi X DPR. Wakil Ketua Komisi X, Dede Yusuf, menjelaskan dua skema yang disiapkan Kemendikbud.
"Kalau skema yang disampaikan ke kita, opsi pertama bulan Juli. Itu pun bertahap, tidak semua langsung dibuka. Tetap dengan jarak dan protokol kesehatan sampai benar-benar aman, terutama di zona merah," kata Dede saat dihubungi, Kamis (14/5).
"Opsi kedua adalah Desember. Jika sudah aman semua," tambahnya.
Kepala Departemen Pendidikan Partai Demokrat itu menuturkan pihaknya setuju apabila sekolah kembali dibuka Juli mendatang dengan beberapa catatan.
Namun, jika pemerintah masih memberlakukan PSBB, maka mau tidak mau pembukaan sekolah diundur ke bulan Desember demi menjaga kesehatan anak-anak Indonesia.
"Opsi 1 kita setuju dengan catatan tidak dibuka semua. Wilayah zona merah tetap harus dipantau. Namun jika pemerintah belum mencabut PSBB maka bisa diundur. Intinya kesehatan adalah nomor satu," tutup Dede.
Selain Kemendikbud, Kemenko Perekonomian juga telah membuat kajian mengenai tahapan relaksasi PSBB di berbagai sektor. Dalam kajian tersebut, kegiatan sekolah diharapkan dapat efektif 15 Juni dengan sistem shift.
Menanggapi kajian Kemenko Perekonomian ini, Dede menilai hal tersebut hanya mencakup aspek ekonomi. Namun, kajian Kemendikbud lebih spesifik mengenai teknis pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di sekolah.
"Saya rasa Menko Perekonomian, hanya melihat dari sisi ekonomi supaya orang bisa bekerja dan berpenghasilan lagi. Makanya domainnya di Kesra karena urusannya kesehatan, pendidikan dan sosial," pungkas dia. (Sumber; kumparan.com)
Ikuti Gacerindo.com pada Aplikasi GOOGLE NEWS : FOLLOW (Dapatkan Berita Terupdate tentang Dunia Pendidikan dan Hiburan). Klik tanda ☆ (bintang) pada aplikasi GOOGLE NEWS.