Daftar Isi: (toc)
Saat ini sedang libur semester sampai 12 Juli mendatang. Menyambut new normal, sekolah-sekolah pun menyiapkan protokol kesehatan cegah covid-19 jika nanti kegiatan belajar dilakukan secara tatap muka.
Kepala Bidang SMP, Dinas Pendidikan HSS, Disdik HSS, Jauhartati, kepada banjarmasinpost.co.id, Selasa (30/6/2020) menjelaskan, beberapa SMP sudah membuat simulasi.
Simulasi meliput sosialisasi dan fasilitas pra tahun ajaran baru. Mulai strategi berangkat ke sekolah, baik siswa, guru dan tenaga kependidikan hingga strategi selama proses belajar mengajar dan jenis kegiatan.
Menurut Tati, kegiatan belajar mengajar (KBM) semasa pandemi maupun new normal, dilakukan dengan beberapa strategi.
Seperti kegiatan sosialisasi dan fasilitas pra tahun ajaran baru, antara lain seluruh arena sekolah yang diseprot disinfektan.
Seluruh guru mendapat sosialisasi strategi kegiatan belajar mengajat (KBM) dan silabus masa covid-19 maupun masa new normal yang disusun berdasarkan Kemendikbud.
Selain guru, strategi KBM juga disosialisasikan ke orangtua siswa secara virtual. Sekolah harus bersih dari pedagang baik di dalam maupun di luar sekolah.
Siswa diminta menyediakan tempat makan dan minum dari rumah. Sedangkan sekolah menyediakan wastafel, hand sanitizer di depan kelas, pendeteksi suhu tubuh, menyediakan masker cadangan bagi warga sekolah.
Juga mengatur jarak bangku minimal satu meter, membentuk gugus tugas di sekolah serta koordinas intensif dengan fsilitas kesehatan terdekat.
Adapun kegiatan yang dilaksanakan setiap kali berangkat ke sekolah, orang tua jelas Jauhartati memastikan anaknya dalam keadaan sehat, tidak demam, panas atau batuk serta pillek.
“Hal ini juga berlaku bagi guru dan tenaga pendidikan lainnya,”katanya.
Selain itu membawa bekal makanan dan minuman dari rumah, berpakaian bersih dan siswa tak perlu mencium tangan guru. Cukup mengatupkan kedua tangan sambil sedikit menundukkan kepala di hadapan guru.
Protokol lainnya, antara lain sebelum masuk kelas, siswa bergiliran mencuci tangan pakai sabun dengan jarak minimal satu meter.
Waktu belajar dibagi dua shift dalam satu kelas dengan durasi satu hari empat jam, waktu istirahat 15 menit. Saat istirahat, siswa tetap dalam kelas, makan makanan bekal dari rumah dengan pengawasan para pengajar.
Guru pengajar juga tidak berpindah kelas dalam sau kelas yang sama dan tak meninggalkan kelas sebelum pengajar berikutnya datang,
Menurut Jauhartati, untuk protokoler kegiatan belajar mengajar di semua jenjang, saat ini masih dalam proses penyusunan.
“Yang jelas ada perbedaan nanti untuk jenjang TK, PAUD, SD dan SMP,”pungkasnya.
Sementara itu, untuk tingkat SMA protokol kegiatan belajar secara tatap muka masih menunggu keputusan resmi Disdik Provinsi Kalsel. Termasuk teknis dan mekanisme belajar mengajarnya.
“Sementara ini kegiatan belajar di rumah berakhir 26 Juni 2020. 27 sampai 12 Juli, libur semester dan awal tahun pelajaran 2020/2021 adalah 13 Juli 2020. Kepastiannya kami tetap menunggu info resmi Disdik Kalsel,”kata Kepsek SMAN 3 Kandangan, Muhammad Riza.
Sedangkan Kepsek SMAN 1 Kandangan, Herniyati HAndayani menyatakan, jika ada aturan resmi untuk belajar tatap muka, pihaknya akan mengatur kegiatan belajar sesuai protokol kesehatan.
Rencananya, kata Herniyati, maksimal dalam satu kelas 18 siswa, dengan jam belajar dibagi dua shift.
“Kegiatan bersifat mengumoulkan banyak orang, seperti upacara bendera kegiatan eskul tentu belum bisa dilaksanakan. Adanya larangan mendatani kelas lain, kantin juga belum bis abuka . Itu mungkin gambarannya nanti jika belajar tatap muka,”katanya. (banjarmasinpost.co.id)
Ikuti Gacerindo.com pada Aplikasi GOOGLE NEWS : FOLLOW (Dapatkan Berita Terupdate tentang Dunia Pendidikan dan Hiburan). Klik tanda ☆ (bintang) pada aplikasi GOOGLE NEWS.