Daftar Isi: (toc)
"Ini jadi tantangan baru yang harus kita pecahkan dan kita sedang bahas dengan kementerian terkait gimana kita bisa bantu keluarga-keluarga ini," kata dia dalam webinar di Jakarta, Selasa (11/8).
Bendahara Negara ini menyadari, adanya pandemi Covid-19 memberikan tantangan besar untuk sektor pendidikan. Anak-anak sekolah hingga mahasiswa terpaksa harus melakukan aktivitas pembelajarannya secara daring di rumah masing-masing.
"Dan kita sedang membahas gimana kita bisa bantu di mana mereka tidak bisa sekolah, tapi juga tidak bisa akses melalui pembelajaran digital," kata dia.
Tantangan Pendidikan
Sebelumnya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengakui banyak kendala selama penerapan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dilakukan sebagai solusi belajar di tengah Pandemi Covid-19.
"Di masa PJJ ini sangat sulit begitu banyak tantangan yang harus dihadapi banyak sekali guru yang kesulitan mengelola PJJ dan kemudian banyak juga yang terbeban harus melakukan penuntasan kurikulum pelajaran. Terlebih waktu sulit bagi guru-guru memenuhi beban jam belajar," ujar Nadiem saat konferensi pers melalui channel youtube Kemendikbud RI, Jumat (7/8).
Nadiem mengatakan, selain para tenaga pendidik kritikan terhadap PJJ juga datang dari para orang tua murid yang merasa kesulitan dalam mengikuti metode belajar daring. Karena kesibukan kerja maupun kesulitan beradaptasi saat mendampingi anaknya belajar dari rumah.
Selain itu, ada juga orang tua yang kesulitan memotivasi anak-anaknya untuk belajar, ditambah lagi kesulitan dalam hal memahami materi pelajaran atau kurikulum yang terlihat lebih rumit. Belum lagi meningkatnya stres dan jenuh akibat isolasi yang berkelanjutan serta berpotensi menimbulkan rasa cemas dan depresi pada anak.
Menyikapi hal tersebut, Nadiem mengatakan bahwa pemerintah melalui Kemendikbud telah melakukan sejumlah upaya, di antaranya program guru berbagi, bimbingan teknis daring, webinar hingga penyediaan kuota internet gratis bagi siswa.
"Relaksasi anggaran Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Bantuan Operasional Penyelenggaraan (BOP) yang bisa digunakan untuk kuota siswa, peralatan pembelajaran dan untuk peralatan persiapan pembelajaran tatap muka," jelasnya.
Termasuk, Nadiem telah mengusahakan bagi para siswa yang terkendala fasilitas internet untuk bisa mengikuti pelajaran melalui program belajar dari rumah yang disiarkan oleh TVRI dan RRI, serta Rumah Belajar sebagai salah satu platform daring, serta kerja sama dengan mitra lainnya.
Bantuan Pulsa dan Handphone
Pemerintah sedang menyiapkan bantuan pendidikan. Bantuan ini akan diberikan dalam bentuk pulsa hingga ponsel untuk membantu pelajar dari keluarga miskin yang selama ini kesulitan melakukan kegiatan pembelajaran daring.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, tantangan yang dihadapi sektor pendidikan saat ini begitu besar. Pandemi COVID-19 membuat masyarakat harus membatasi aktivitas sosial, termasuk membatasi pembelajaran tatap muka bagi para pelajar hingga mahasiswa.
Namun, sistem pembelajaran daring ini nyatanya tidak bisa diakses atau dilakukan oleh semua pelajar dan mahasiswa. Keterbatasan ponsel sebagai pendukung hingga tidak dapat membeli pulsa untuk mengakses kelas online kerap dialami. Sri mengatakan, karena hal ini pemerintah menyiapkan donasi pendidikan.
"Maka dari itu kami sedang pecahkan bersama kementerian terkait bagaimana kami bisa membantu," katanya, dalam acara "Gotong Royong #JagaUMKMIndonesia: Stimulus Pemerintah Untuk Perkuat UMKM", Selasa, 11 Agustus.
Sri menjelaskan, bantuan pendidikan akan terus diutamakan bersamaan dengan fasilitas kesehatan di tengah pandemi COVID-19, terutama untuk keluarga miskin.
Di sisi lain, Sri mengungkap, kendala utama pemerintah setiap meluncurkan program adalah masalah data yang masih berantakan. Untuk itu, saat ini pemerintah sedang membereskan data yang bisa menerima manfaat tersebut agar betul-betul tepat sasaran.
"Semua policy akan lebih mudah dieksekusi kalau kita punya data yang lengkap. Selama ini kita melihat bahwa data kita masih fragmented. Ini yang kadang memberikan tantangan besar kepada pemerintah untuk bisa memberikan bantuan secara cepat dan akuntabel," jelasnya.
Sebelumnya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengatakan bahwa pihaknya telah memberikan kebijakan yang fleksibel di tengah pandemi. Salah satunya, penggunaan dana bantuan operasional sekolah (BOS).
Sekadar informasi, dana BOS saat ini dikirim langsung ke sekolah-sekolah tanpa melalui pemerintah daerah. Hal ini agar dana BOS cepat disalurkan dan dapat digunakan untuk berbagai macam penanganan dampak krisis pandemi corona. Dana BOS juga dapat dimanfaatkan untuk pembayaran guru honorer. (*)
Ikuti Gacerindo.com pada Aplikasi GOOGLE NEWS : FOLLOW (Dapatkan Berita Terupdate tentang Dunia Pendidikan dan Hiburan). Klik tanda ☆ (bintang) pada aplikasi GOOGLE NEWS.