Daftar Isi: (toc)
Gambar; Ilustrasi
Dilansir thereporter dari penuturan Ustaz Ahmad Dusuki Abd Ghani
Dua orang bersaudara di Saudi Arabia bertengkar dan berebut hak pengasuhan ibu sehingga kasus dibawa ke pengadilan. Di salah satu pengadilan Qasim, Pemerintah Saudi Arabia, Hizal al-Fuhaidi menangis hingga air matanya membasahi jenggot.
Kenapa? Karena dia kalah kepada saudara kandungnya di pengadilan. Tentang apakah kekalahan pada saudaranya itu? Tentang tanah? Properti? Bukan karena itu semua tetapi dia kalah berkenaan hak perawatan ibunya yang sudah tua.
Bahkan hanya memakai sebuah cincin timah di jarinya yang telah kusam. Seumur hidupnya, beliau tinggal bersama Hizan yang selama ini menjaganya. Tatkala ia sudah semakin tua, datanglah adik yang tinggal di kota lain ingin mengambil ibunya untuk tinggal bersama dengannya.
Dengan alasan fasilitas kesehatan dan lain-lain di kota jauh lebih baik dari pedesaan. Namun Hizan menolak dengan alasan selama ini dia masih mampu untuk menjaga ibunya. Keengganan Hizan memicu pertengkaran di antara mereka berdua sehingga kasus harus dibawa ke pengadilan.
Sidang pun dimulai, sampai hakim pun meminta agar si ibu hadir di pengadilan. Kedua pria bersaudara ini mendukung ibu mereka yang sudah tua, yang beratnya tak sampai 40 kilogram. Hakim bertanya kepadanya, "Siapa yang lebih berhak tinggal bersamamu?"
Si ibu yang memahami pertanyaan itu pun menjawab, "Ini mata kananku!" sambil tangannya menunjuk ke arah Hizan. Dan "Ini mata kiriku!" jarinya tepat ditudung ke arah adik Hizan. Hakim berpikir sejenak, kemudian memutuskan bahwa hak pengasuhan diberikan kepada adik Hizan berdasarkan pertimbangan kemaslahatan bagi si ibu.
Betapa mulia air mata yang dikeluarkan oleh Hizan. Air mata penyesalan karena tidak bisa memelihara ibunya tatkala beliau telah meningkat usianya semakin lanjut. Dan betapa bangga dan agungnya seorang ibu direbut oleh anak-anaknya sehingga terjadi seperti ini.
Andaikata kita bisa memahami, bagaimana seorang ibu mendidik kedua putranya hingga ia menjadi ratu dan mutiara yang mahal bagi anak-anaknya?
Ini adalah pelajaran dan pengajaran yang sangat mahal tentang berbakti kepada orang tua. Di zaman yang sudah hampir kiamat ini, betapa banyak anak yang durhaka. "Ya Allah, Roob! Anugerahkan kepada kami keredhaan ibu kamu dan berikanlah kami kekuatan agar selalu bisa berbakti kepadanya. Amin, amin ya Rabbal alamiin." (*)
Ikuti Gacerindo.com pada Aplikasi GOOGLE NEWS : FOLLOW (Dapatkan Berita Terupdate tentang Dunia Pendidikan dan Hiburan). Klik tanda ☆ (bintang) pada aplikasi GOOGLE NEWS.