Daftar Isi: (toc)
Biasanya seseorang sudah menentukan tujuan belajarnya, misalnya ingin hafal suatu pokok bahasan tertentu atau ingin memahaminya. Bisa juga tujuan sudah ditentukan oleh pengajar (contoh: TIK). Dengan berdasarkan tujuan tersebut, seseorang tinggal merencanakan langkah-langkah apa yang akan dilakukannya agar tujuan tersebut tercapai.
Berikut cara belajar yang efektif agar mudah paham :
1. Mengumpulkan dan mengelompokkan bahan yang harus dipelajari.
Seseorang akan belajar dengan efektif kalau ia membuat suatu persiapan belajar yang akan dilakukannya. Persiapan yang dilakukan dengan baik akan membantu menyelesaikan tugas-tugas belajar. Misalnya, tugas mana yang perlu diselesaikan terlebih dahulu, buku-buku/bahan-bahan mana yang harus disiapkan, materi mana yang harus dipelajari atau bab mana yang harus dicicil untuk persiapan ujian, dan sebagainya.
2. Membagi waktu/membuat jadwal belajar.
Banyaknya informasi yang dapat diproses oleh sistem ingatan manusia pada saat tertentu itu terbatas, sehingga perlu adanya kesiapan mental demi efisiensi dan tercapainya tujuan belajar. Karena itu, buatlah jadwal kerja/belajar. Dengan jadwal kerja tersebut kita dapat membagi waktu antara mempelajari materi, mengerjakan tugas serta kegiatan-kegiatan lain sehingga waktu yang tersedia dapat dimanfaatkan seefisien mungkin. Pembagian waktu ini harus mempertimbangkan banyak dan beratnya materi yang harus dipelajari serta kemampuan kita mencerna materi tersebut. Makin banyak atau berat materi yang harus dipelajari, makin banyak waktu yang harus disediakan. Tentu saja juga harus disediakan waktu untuk istirahat, akan tetapi pada waktunya belajar, perhatian harus dicurahkan pada pelajaran atau tugas yang dihadapi.
3. Bersikap optimis dan berpikir positif
Sikap optimis berarti belajar dengan tekun dengan harapan bahwa hasilnya akan lebih baik daripada belajar dengan sembarangan. Berpikir positif dalam hal ini berarti berprinsip bahwa hasil yang baik hanya akan didapatkan dari usaha yang optimal; usaha yang kuat bukan tanda ketidakmampuan mencerna materi, tetapi justru menunjukkan kesungguhan.
4. Segera memulai belajar, tidak menunda-nunda.
Kelebihan beban informasi akan menimbulkan kecemasan dan mengurangi keefektifan pemrosesan informasi. Oleh karena itu, janganlah menunda- nunda belajar. Disamping itu, tugas atau pekerjaan yang selalu ditunda, cenderung untuk tidak dikerjakan. Apa yang menurut rencana harus diselesaikan, maka kerjakanlah sesuai dengan rencana semula. Pada mulanya kadang-kadang kita enggan untuk mengerjakan sesuatu, akan tetapi kalau kita timbulkan niat untuk segera memulai, seberapapun hasilnya, maka kalau sudah dimulai kita akan berusaha dan terpacu untuk menyelesaikannya.
5. Mempelajari buku secara efektif.
Untuk mempelajari buku, yang pertama-tama kita lihat ialah daftar isi. Dalam daftar isi akan diketahui adakah bab yang akan dipelajari dari buku tersebut. Bila ada, dapat dibaca terlebih dahulu kata pengantar atau pendahuluan yang di dalamnya terdapat gambaran garis besar isi buku. Jika kita sudah tetapkan bahwa buku tersebut yang akan kita pelajari, maka kita tinjau judul-judul atau sub judul dari bab yang akan dipelajari. Akhirnya pelajarilah bagian yang diperlukan. Pelajari pula sumber lain (catatan/buku) yang membahas hal yang sama.
6. Membuat “chunking”, jangan menumpuk pekerjaan.
Kelompokkan lalu pelajari bahan berdasarkan kesamaan topik bahasan (atau bisa per bab), sehingga akan mudah memahami ide utamanya. Jangan sampai terjadi, pelajaran ditumpuk tanpa disinggung sedikitpun sampai sehari sebelum ujian. Kebiasaan menumpuk pelajaran/pekerjaan akan menyebabkan kita makin malas mengerjakan, juga akan terburu-buru karena khawatir belum terselesaikan bila sampai saatnya tiba. Selain itu, menumpuk pekerjaan menyebabkan beban kerja otak lebih berat karena dipaksa mencerna materi yang banyak dalam waktu yang singkat. Akibatnya, materi yang tersimpan dalam memori pun lebih sedikit.
7. Membuat catatan/rangkuman
Rangkuman yang dibuat dengan menggunakan kata-kata sendiri akan banyak membantu pada saat akan mengulangi pelajaran karena secara garis besar sudah tercatat di situ. Gunakan singkatan-singkatan/istilah-istilah yang akan memudahkan kita mengingat materi tertentu serta memberikan efisiensi dalam mencatat, sehingga waktu kita tidak habis untuk mencatat tetapi dapat digunakan untuk mempelajari materi.
Dari penelitian diketahui bahwa lebih dari 60% informasi diproses secara visual. Oleh karena itu, buatlah catatan semenarik mungkin, rapi, sistematis, beri warna pada bagian-bagian materi yang dianggap penting, bila perlu gunakan grafik, tabel, matriks, atau bagan (tapi jangan berlebihan).
8. Kerjakan latihan soal, diskusi dengan orang lain.
Mengasosiasikan/menghubungkan materi yang dipelajari dengan sesuatu yang bermakna atau hal-hal nyata akan sangat membantu untuk mengingat atau memahami materi tersebut. Selain itu, waktu merupakan faktor yang berperan penting dalam terjadinya proses lupa. Oleh karena itu, informasi yang masuk kedalam ingatan akan lebih lama diingat dan mudah dipahami bila setelah informasi tersebut masuk segera dilatih untuk diingat kembali. Salah satu caranya adalah dengan mengerjakan latihan-latihan soal atau berdiskusi dengan orang lain.
9. Jauhkan variabel-variabel pengganggu konsentrasi.
Manusia secara sadar hanya dapat memikirkan mengenai satu hal pada satu saat, artinya informasi diproses satu persatu, tidak sekaligus. Karena konsentrasi merupakan faktor penting untuk tercapainya tujuan belajar, maka perlu adanya lingkungan belajar yang mendukung terhadap tugas-tugas belajar, misalnya tidak belajar sambil mendengarkan musik atau sambil menonton televisi, sambil membaca novel/komik/bacaan lain, sambil makan- makan, mengobrol, dan sebagainya. Hindarilah atau jauhkan hal-hal yang menarik minat bila hal tersebut bertentangan dengan tujuan belajar.
Ikuti Gacerindo.com pada Aplikasi GOOGLE NEWS : FOLLOW (Dapatkan Berita Terupdate tentang Dunia Pendidikan dan Hiburan). Klik tanda ☆ (bintang) pada aplikasi GOOGLE NEWS.