Jangan Sampai Salah, Ini Metode Yang Tepat Membaca dan Menulis Permulaan

Daftar Isi: (toc)

Jangan Sampai Salah, Ini Metode Yang Tepat Membaca dan Menulis Permulaan

Gacerindo.com
- Metode merupakan hal yang paling pokok yang harus dikuasai dan dipahami oleh guru. Khususnya dikelas rendah Kelas 1 SD. Metode pembelajaran sangat memegang peran penting dalam melatih keterampilan siswa membaca dan menulis permulaan.

Metode adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal. Ini berarti, metode digunakan untuk merealisasikan strategi yang telah ditetapkan. 

Dengan demikian, metode dalam rangkaian proses pembelajaran memegang peran yang sangat penting. Keberhasilan implementasi strategi pembelajaran sangat tergantung pada cara guru menggunakan metode pembelajaran, karena suatu strategi pembelajaran hanya mungkin dapat diimplementasikan melalui penggunaan metode pembelajaran.

Berikut metode pembelajaran yang tepat bagi siswa kelas rendah khususnya kelas 1 SD tentang membaca dan menulis permulaan :

Metode Pembelajaran Membaca Permulaan

1. Metode Bunyi 

Kebanyakan digunakan guru untuk mengenal huruf a sampai dengan z serta cara pengucapannya. Dalam pelaksanaannya, metode bunyi melalui proses latihan terus menerus (drill). Contoh metode bunyi: huruf  'P' dilafalkan (PE), 'D' dilafalkan (DE). Dengan demikian. Kata 'PADI' dieja menjadi: (PE-A)=(PA), (DI-I)=(DI) dibaca (PA-DI).

2. Metode Abjad

Dimulai dengan mengenalkan huruf- huruf secara alfabetis. Huruf-huruf tersebut dihafalkan dan dilafalkan anak sesuai dengan bunyinya menurut abjad. Pada huruf-huruf tertentu yang ada
kemiripan bentuk, guru membedakan huruf-huruf (B-D), (P-Q), (N-U), dan (M-W-V) dengan cara memberi warna yang berbeda pada kartu abjad. Kemudian dilatih secara berulang-ulang sampai mengerti

3. Metode Suku Kata

Metode ini diawali dengan langkah guru mengenalkan suku kata seperti ba, bi bu, be, bo, ca, ci, cu, ce, co, da, di, du, de, do, dan seterusnya. Kemudian suku-suku kata tersebut dirangkaikan menjadi kata- kata yang bermakna, misalnya: (ba – bi), (cu – ci), (da – da). Lalu, dari suku kata tersebut dirangkaikan menjadi kalimat sederhana yang dimaksud dengan proses perangkaian kata menjadi kalimat sederhana.

4. Metode Kata Lembaga 

merupakan metode peralihan antara metode bunyi dengan metode global. Guru memulai materi ajar dari kata yang dekat dengan anak, dipahami, dan sering didengar. Karena dalam konsep seperti ini, maka materi ajar itu dalam bentuk gambar dan nama gambar di bawahnya. Misalnya gambar seorang anak lakilaki bernama Didi atau gambar bola dan gambar-gambar yang lain. Di bawah gambar anak tersebut tersebut ditulis nama Didi. Di bawah gambar bola ditulis kata bola.

Metode Pembelajaran Menulis Permulaan

1. Metode Struktural Analitik Sintetik (SAS)

Proses pembelajarannya dimulai dengan menampilkan struktur kalimat secara utuh dahulu. Hal inilah
yang menjadi landasan utama metode ini, kalimat utuh itu kemudian dianalisis menjadi kata. Kata dianalisis menjadi suku kata. Selanjutnya suku kata dianalisis menjadi huruf atau bunyi. Bunyi disintesiskan menjadi suku kata. Suku kata disintesiskan menjadi kata. Kata disintesiskan menjadi kalimat kembali bentuk semula.

2. Metode Kupas Rangkai Suku Kata (KRSK) 

Adalah metode yang mendasarkan kepada pendekatan harfiah. Guru mengajarkan menulis dimulai dari mengenalkan huruf-huruf yang dirankaikan menjadi suku kata kemudian menjadi kata. Langkah-langkah dimulai dari guru mengenalkan huruf lepas, kemudian merangkaikan huruf lepas menjadi suku kata. Lalu, merangkaikan suku kata menjadi kata.

3. Metode Abjad

Metode ini disebut juga Metode sintetis karena mempelajari aksara dengan cara merangkai huruf-huruf yang dilafalkan dalam abjad. Langkah-langkah yang dilakukan oleh guru dalam melaksanakan pembelajaran menulis permulaan dengan metode abjad sebagai berikut:
  1. Guru mengenalkan bentuk huruf dari a sampai z satu persatu
  2. Guru secara berulang-ulang menuliskan abjad secara berurutan sampai siswa mengenal abjad demi abjad
  3. Setelah siswa mengenal semua abjad tersebut, kemudian guru merangkaikannya menjadi suku kata.
Demikian tulisan ini semoga bermanfaat buat guru-guru yang mengajar di kelas rendah khususnya kelas 1 SD, tentang metode pembelajaran membaca dan menulis permulaan. Terima kasih.

Ikuti Gacerindo.com pada Aplikasi GOOGLE NEWS : FOLLOWING (Dapatkan berita terupdate tentang guru dan pendidikan) 
Find Out
Related Post

Ikuti Gacerindo.com pada Aplikasi GOOGLE NEWS : FOLLOW (Dapatkan Berita Terupdate tentang Dunia Pendidikan dan Hiburan). Klik tanda  (bintang) pada aplikasi GOOGLE NEWS.

Top Post Ad

Below Post Ad