Daftar Isi: (toc)
Gacerindo.com - Untuk mencapai hasil yang diharapkan dalam proses pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran, tentunya guru dituntut memiliki trik atau bisa dikatakan variasi dan gaya mengajar yang bisa membangkitkan semangat, motivasi dan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Variasi dan gaya guru mengajar sangat penting dalam pembelajaran jika mengajar hanya ala kadarnya saja dijamin kejenuhan akan menghampiri siswa.
Tentang Variasi Gaya Guru Mengajar
Gaya mengajar guru merupakan cara atau metode yang digunakan guru ketika sedang melakukan pengajaran untuk mengatasi siswa agar tidak merasa bosan dalam proses belajar mengajar. Pada dasarnya gaya mengajar yang dimiliki guru adalah strategi yang digunakan guru untuk mentransfer informasi yang diberikan kepada siswa agar siswa memiliki motivasi belajar. Gaya mengajar merupakan salah satu hal yang sangat menentukan keberhasilan suatu proses pembelajaran.
Berikut 6 Variasi Gaya Guru Mengajar Yang Bisa Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dan Penting Diterapkan dalam Proses Pembelajaran :
1. Variasi Suara
Dalam proses belajar mengajar bisa saja akan terjadi kurangnya perhatian siswa yang disebabkan oleh suara guru, mungkin terlalu lemah sehingga suaranya tidak bisa didengar oleh seluruh siswa, atau pengungkapan kalimat yang kurang jelas. Guru yang baik akan terampil mengatur volume suaranya, sehingga pesan dapat mudah ditangkap dan dipahami oleh seluruh siswa.
Guru harus mampu mengatur suaranya kapan harus mengeraskan suara, dan kapan harus melemahkan suaranya. Guru juga akan mampu mengatur irama suara sesuai dengan isi pesan yang ingin disampaikan. Melalui intonasi dan pengaturan suara yang baik dapat membuat siswa bergairah dalam belajar, sehingga proses belajar mengajar tidak membosankan.
2. Pemusatan Perhatian (focusing)
Untuk membangkitkan perhatian siswa terhadap kegiatan belajar mengajar, guru dapat melakukan teknik pemusatan perhatian. Beberapa teknik yang dapat dilakukan guru untuk memusatkan perhatian siswa yaitu sebagai berikut:
a) Meminta anak untuk memperhatikan “coba perhatikan…..”
b) Mengatur tekanan suara yang bermakna perlu mendapat perhatian
c) Dengan menunjukkan pengetahuan atau konsep yang penting
d) Dengan pengulangan pengungkapan
Dengan teknik-teknik tertentu, perhatian anak akan terpusat pada pengetahuan yang diharapkan guru untuk dikuasai.
3. Pemberian Waktu (pausing)
Untuk menarik perhatian siswa dapat dilakukan dengan mengubah suasana menjadi sepi, dari suatu kegiatan menjadi tanpa kegiatan atau diam, dari akhir bagian pelajaran ke bagian berikutnya. Dalam keterampilan bertanya pemberian waktu dapat diberikan setelah guru mengajukan beberapa pertanyaan, untuk mengubahnya menjadi pertanyaan yang lebih tinggi tingkatannya setelah keadaan memungkinkan. Bagi siswa pemberian waktu dapat dipakai untuk mengorganisasi jawabannya agar menjadi lengkap.
4. Kontak Pandang
Kontak pandang yang menyeluruh menimbulkan perasaan siswa bahwa dirinya mendapat perhatian guru. Bahkan siswa merasa diawasi guru. Maka dengan perhatian tersebut dapat mengurangi peluang siswa untuk menghindari belajar.
Kontak pandang dapat diartikan oleh siswa sebagai sikap antusiasme guru dalam mengajar. Jika demikian perasaan siswa, maka tergugah motivasi belajarnya. Kebalikannya, jika pandangan guru tidak ditujukan pada siswa, maka perhatian anak akan menurun.
Begitu pula kontak pandang guru yang hanya tertuju pada siswa tertentu saja, maka dapat mengendorkan perhatian siswa yang lain. Kontak pandang dapat dilakukan dengan bervariasi.
Guru dapat melakukan pandangan ke seluruh kelas, dan secara bervariasi ditujukan kepada kelompok siswa dan ke siswa tertentu. Penggunaan variasi tersebut dapat dilakukan dengan mempertimbangkan saat-saat yang tepat.
5. Gerakan anggota badan (gesturing)
Aspek yang sangat penting dalam berkomunikasi salah satunya yaitu variasi dalam ekspresi wajah guru, gerakan kepala, dan gerakan anggota badan. Gunanya untuk menarik perhatian dan untuk menyampaikan arti dari pesan lisan yang dimaksudkan.
Ekspresi wajah misalnya tersenyum, mengerutkan dahi, cemberut, menaikkan alis mata, untuk menunjukkan kagum, tercengang, atau heran. Gerakan kepala dapat dilakukan dengan bermacam-macam, misalnya menganggukkan, menggeleng, mengangkat atau merendahkan kepala untuk menunjukkan setuju atau sebaliknya.
Jari dapat digunakan menunjukkan ukuran, jarak arah ataupun menjentik untuk menarik perhatian. Menggoyangkan tangan dapat berarti tidak, mengangkat kedua tangan keduanya dapat berarti apa lagi.
6. Perubahan posisi
Perubahan posisi dapat dilakukan dengan gerakan mendekat atau menjauh, atau ke kanan dan ke kiri dari arah siswa. Guru yang selalu ada di tempat maupun hanya duduk di kursi saja akan kurang memberi motivasi pada siswa.
Dengan perubahan posisi, guru dapat menguasai kelas. Dengan begitu, guru dapat dengan segera mengamati perubahan-perubahan suasana belajar siswa. Gerakan mendekati siswa dapat menimbulkan efek psikologi, sehingga dapat menimbulkan kesan akrab dan hangat.
Itu dia tentang 6 Variasi Gaya Guru Mengajar Yang Bisa Meningkatkan Hasil Belajar Siswa, semoga bermanfaat dan terima kasih.
Ikuti Gacerindo.com pada Aplikasi GOOGLE NEWS : FOLLOW (Dapatkan berita terupdate tentang guru dan pendidikan) Klik tanda ☆ (bintang) pada aplikasi GOOGLE NEWS.
Ikuti Gacerindo.com pada Aplikasi GOOGLE NEWS : FOLLOW (Dapatkan Berita Terupdate tentang Dunia Pendidikan dan Hiburan). Klik tanda ☆ (bintang) pada aplikasi GOOGLE NEWS.