Setahun, 3 Anak Perempuan di Sukabumi Hanya Mampu Beli Garam Dapur Sebagai Lauk Pauk: Pasca Ibunya Meninggal, Terungkap Ayahnya Sudah...

Daftar Isi: (toc)

Setahun, 3 Anak Perempuan di Sukabumi Hanya Mampu Beli Garam Dapur Sebagai Lauk Pauk: Pasca Ibunya Meninggal

Malang nasib 3 anak perempuan bersaudara di Kampung Cisadaria, RT 005/002, Desa Cisarua, Kecamatan Nagrak, kabupaten Sukabumi.

Pasca ibunya meninggal karena sakit keras, mereka harus banting tulang menghidupi dirinya sendiri. Sementara bapaknya, Usup (30) pergi merantau tidak kembali.

Yuna (8), Nurani (3) dan Filani (2) harus menderita. Ketiga anak malang bertahan hidup hanya ditemani neneknya, Ma Atikah (44).

Sementara Atikah kini dalam kondisi sakit sehingga tidak lagi sanggup memenuhi kebutuhan ketiga anak malang itu.

Sehingga secara otomatis beban tanggungjawab untuk mengurus kedua adik dan neneknya menjadi beban Yuna.

Makan ketiga anak hanya di taburi garam dapur

Yuna si anak sulung seolah dipaksa tumbuh dewasa sebelum waktunya. Anak perempuan yang tidak bersekolah itu, menjadi tempat bergantung tidak hanya bagi dua adiknya.

Tapi nenek yang hidup serba kekurangan dan sakit-sakitan.

Bermain bersama teman-teman atau belajar di sekolah tidak ada di dalam keseharian Yuna. Hampir setiap hari dia harus berpikir keras mencari beras dan merawat keluarga kecilnya ini.

Sementara ayahnya l.
merantau ke kota untuk menjadi kenek bus. Penghasilan kenek bus yang tak seberapa membuat Ayah jarang kirim uang. Alhasil kini Yuna hidup tanpa Ibu dan Ayahnya.

Yuna, adik dan nenek benar-benar hidup prihatin. Mereka pun tak bisa terus menerus mengandalkan bantuan tetangga.

Yuna, adik dan nenek terbiasa mengonsumsi nasi dan garam setiap harinya. Karena mereka tak mampu membeli nasi, lauk pauk dan sayur.

“Biar makannya enak, kadang kami berempat suka bayangin bau ayam goreng sama telur,”kata Yuna

Yuna yang bercita-cita ingin menjadi dokter hanya bisa berangang-angan. Keinginan dipendam dalam-dalam karena terbentur biaya.

Jangankan pergi ke sekolah, makan bergizi pun tak bisa dirasakan. “Yuna kepingin jadi dokter nanti. Saya ingin menyembuhkan sakit warga” ujar Yuna

Atukah mengatakan ketiga cucuknya dalam kondisi prihatin. Mereka tak pernah mengeluh.

“Kadang malah jadi saya yang nangis keinget Ibunya. Terus dia tuh nyuruh saya makan duluan. Yuna mah terakhir aja katanya,”katanya.

Find Out
Related Post

Ikuti Gacerindo.com pada Aplikasi GOOGLE NEWS : FOLLOW (Dapatkan Berita Terupdate tentang Dunia Pendidikan dan Hiburan). Klik tanda  (bintang) pada aplikasi GOOGLE NEWS.

Top Post Ad

Below Post Ad