Jokowi Minta Dikritik Pedas, Gde Siriana: Cabenya Berapa Mas?

Daftar Isi: (toc)

Gacerindo - Pemerintah menyampaikan permintaan untuk lebih banyak dikritik secara keras dan pedas, ditanggapi secara dingin oleh sebagian masyarakat. Bahkan banyak yang menilai permintaan tersebut penuh basa basi.

Gacerindo - Pemerintah menyampaikan permintaan untuk lebih banyak dikritik secara keras dan pedas, ditanggapi secara dingin oleh sebagian masyarakat. Bahkan banyak yang menilai permintaan tersebut penuh basa basi.



Karena berdasarkan fakta, beberapa banyak pihak yang mengkritik kebijakan yang dikeluarkan pemerintah berujung serangan para buzzer pendukung. Kemudian tak sedikit para pengritik ini harus berurusan dengan hukum.

“BuzzerRp dan pendukungnya enggak pernah kritik @jokowi. Mereka pikir semua kebijakannya bener. Sementara rakyat yang kritik malah dipersekusi, dituduh Islam Radikal, anti-Bhinneka, dijerat UU ITE dan UU Nomor 1/1946 pasal 14 dan 15,” ujar Gde Siriana Yusuf, melalui akun Twitter pribadinya, @SirianaGde, Jumat (12/2).

“Lalu sekarang minta kritik pedas. Cabenye pengen berape mas?” sindirnya.

Menurut Gde Siriana Direktur Eksekutif Indonesia Future Studies (INFUS) menilai seharusnya Jokowi memarahi buzzeRp yang sudah dibayar tapi tidak pernah memberi kritikan atau masukan kepada pemerintah.

Gde Siriana menambahkan, “Bisanya cuma persekusi dan bullying rakyat yang masih punya akal sehat karena masih mau kritik pemerintah. Negara buang-buang uang untuk influencer,” ujarnya.

Pemerintah melalui Sekretaris Kabinet Pramono Anung pada saat Hari Pers Nasional (HPN) 2021, Selasa lalu (9/2), menyampaikan pihaknya membutuhkan kritikan dan masukan yang keras dari insan pers demi tercapainya pembangunan.


style="display:block"
data-ad-client="ca-pub-3968788323447297"
data-ad-slot="7618317914"
data-ad-format="auto"
data-full-width-responsive="true">

Pramono Anung menambahkan, “Bagi Pemerintah, kebebasan pers, kritik, saran, masukan itu seperti jamu, menguatkan Pemerintah. Kita memerlukan kritik yang terbuka, kritik yang pedas, kritik yang keras, karena dengan kritik itulah Pemerintah akan membangun lebih terarah dan lebih benar,” ujarnya.

“Namun semua kebebasan ini harus diisi secara benar. Jangan kemudian kebebasan diisi dengan hoax dan informasi yang tidak produktif,” tutupnya
   


Sumber:





Find Out
Related Post

Ikuti Gacerindo.com pada Aplikasi GOOGLE NEWS : FOLLOW (Dapatkan Berita Terupdate tentang Dunia Pendidikan dan Hiburan). Klik tanda  (bintang) pada aplikasi GOOGLE NEWS.

Top Post Ad

Below Post Ad