- Aksi kekerasan dan pengeroyokan kepada pegiat media sosial Ade Armando, menjadi bukti bahwa ada rasa benci yang sudah lama tumbuh dalam benak masyarakat.



Kepala Bappilu Partai Demokrat Andi Arief mengatakan, bibit rasa benci itu seperti sengaja dibiarkan. Bahkan, oleh penegak hukum sekalipun yang bagi dia menjadi salah satu andil penyebab kekerasan yang dialami Ade Armando.



“Membiarkan kebencian terlalu lama, yang salah siapa? Presiden yang salah, menikmati perseteruan warganya,” kata Andi Arief di akun Twitter pribadinya, Senin (11/4).



“Akibatnya aparat hukum tebang pilih. Ujungnya penganiayaan hari ini. Gambaran dua kebencian yang memuncak,” imbuhnya.



Andi Arief berharap, kejadian Ade Armando tidak dipandang sebelah mata. Hal ini, untuk memastikan tidak terulang lagi kejadian serupa pada pegiat media sosial lain yang menyita perhatian publik.



“Memori publik setiap hari mendapat asupan kebencian. Terus terang, saya menghawatirkan setelah ini Deny Siregar dan Ruhut sitompul. Para pemimpin berbuatlah sesuatu, agar ada upaya penghentian,” pungkasnya.[RMOL]