BEM UI: Luhut Hanya Berani Argumen, Bisa Jadi Big Data Tak Ada

Daftar Isi: (toc)



Gacerindo - Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) berdebat dengan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan yang masih menolak untuk membuka big data soal mayoritas setuju penundaan pemilu.
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan
Berita Nasional
Net








- Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) berdebat dengan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan yang masih menolak untuk membuka big data soal mayoritas setuju penundaan pemilu. BEM UI menilai Luhut cuma berani bermain argumentasi karena terus menolak membuka big data.



"Pak Luhut hanya berani menyampaikan argumen penundaan pemilu dengan mengatakan memiliki big data 110 juta, tetapi tidak membukanya," ujar Ketua BEM UI Bayu Satria Utomo saat dihubungi, Rabu (13/4/2022). Bayu mengatakan pihaknya kini meragukan big data yang dimiliki Luhut itu. Dia menduga big data Luhut tidak pernah ada.



"Saya juga ragu kalau big data itu ada, bisa jadi tidak ada," tuturnya. Untuk itu, Bayu menganggap Luhut tidak pantas menghadiri forum akademik di universitas lagi. Pada kesempatan kemarin, Luhut mengisi kuliah umum tentang penanganan COVID-19 hingga soal pemulihan perekonomian negara.



"Perdebatan kemarin menunjukkan bahwa Pak Luhut tidak pantas hadir dalam forum akademik di universitas," imbuh Bayu.



Untuk diketahui, Luhut Binsar Pandjaitan didemo BEM UI saat mengisi kuliah di UI. Luhut pun mendatangi mahasiswa. Momen itu terjadi setelah Luhut mengisi kuliah umum. Seusai kuliah umum di gedung Balai Sidang UI, Luhut mendatangi mahasiswa yang ada di depan gedung.



Awalnya, mahasiswa meminta Luhut menyatakan secara tegas menolak wacana penundaan pemilu dan perpanjangan jabatan presiden. Luhut mengatakan dirinya tak pernah minta masa jabatan presiden menjadi 3 periode.





"Saya tidak pernah mengatakan presiden 3 periode. Yang pernah saya katakan, banyak di bawah itu minta pemilu ditunda. Kamu ngomong gini salah? Nggak kan," kata Luhut kepada mahasiswa UI, Selasa (12/4).



Mahasiswa lalu meminta bukti kepada Luhut, termasuk membuka big data yang menyatakan masyarakat menginginkan pemilu ditunda. Luhut mengatakan dirinya punya hak untuk tidak membagikan big data yang diucapkannya tersebut. Dia meminta mahasiswa untuk belajar berdemokrasi.



Mahasiswa terus mendesak Luhut membuka dan mempertanggungjawabkan big data yang pernah diucapkannya. Luhut mengatakan mahasiswa tak punya hak mendesak dirinya membuka big data tersebut.



"Dengerin kamu, Anak Muda, kamu nggak berhak juga nuntut saya, karena saya juga punya hak untuk memberi tahu," ucap Luhut.[detik]






Find Out
Related Post

Ikuti Gacerindo.com pada Aplikasi GOOGLE NEWS : FOLLOW (Dapatkan Berita Terupdate tentang Dunia Pendidikan dan Hiburan). Klik tanda  (bintang) pada aplikasi GOOGLE NEWS.

Top Post Ad

Below Post Ad