Daftar Isi: (toc)
- Pengurus DPP Partai Demokrat, Taufiqurrahman menyoroti sejumlah penangkapan yang dilakukan oleh aparat kepolisian terhadap kelompok yang kontra dengan pemerintah.
Mulai dari kasus tewasnya 6 laskar Front Pembela Islam (FPI) di tangan kepolisian yang melakukan unlawful Killing, penangkapan Habib Rizieq Shihab, hingga yang terakhir penangkapan mantan petinggi FPI, Munarman.
“6 warga sipil ditembak mati KM 50, Jumhur, Syahganda, Anton Permana, Habib Rizieq dipidanakan, sekarang Munarman mau dihabisin juga,” tulis Taufiqurrahman di Twitter-nya, Rabu (28/4).
6 warga sipil ditembak mati KM 50, Jumhur-Syahganda-Anton Permana-Habib Rizieq di pidanakan, skr Munarman mau dihabisin juga, kurang apalagi sih menghajar oposisi? mau sampai kapan terus2an menjadi dzolim? ingat tak ada pesta yg tak usai, hati2 bung!
— AHY_Demokrat.Berkoalisi.Dengan.Rakyat (@taufiqrus) April 27, 2021
Dia menambahkan, seolah pemerintah tidak puas menghabisi kelompok oposisi. Dia pun ingatkan bahwa sebuah kekuasaan pasti ada akhirnya.
“Kurang apalagi sih menghajar oposisi? mau sampai kapan terus2an menjadi dzolim? ingat tak ada pesta yang tak usai, hati-hati bung!” katanya.
Tim detasemen (Densus) 88 menangkap mantan Sekretaris Front Pembela Islam (FPI) Munarman terkait aksi teririsme. Dia ditangkap di kediamannya di Perumahan Modern Hills, Cinangka, Pamulang, Tangerang Selatan, Selasa (27/4).
Munarman ditangkap dengan tuduhan menggerakkan orang lain untuk melakukan tindak pidana terorisme, bermufakat jahat untuk melakukan tindak pidana terorisme dan menyembunyikan informasi tentang tindak pidana terorisme.
Munarman saat ini ditahan di rutan narkoba Polda Metro Jaya. Kepolisian juga telah melakukan penggeledahan di kediaman Munarman dan bekas Kantor Sekretariat FPI di Petamburan.[source]
Ikuti Gacerindo.com pada Aplikasi GOOGLE NEWS : FOLLOW (Dapatkan Berita Terupdate tentang Dunia Pendidikan dan Hiburan). Klik tanda ☆ (bintang) pada aplikasi GOOGLE NEWS.