Daftar Isi: (toc)

- Gubernur DI Yogyakarta, Sri Sultan HB X mengatakan, Provinsi DIY tidak memberlakukan lockdown karena pemerintah tidak memiliki anggaran yang cukup untuk membiayai ketika semua aktivitas masyarakat dihentikan.
Oleh karena itu, keputusan terakhir untuk mengurangi penyebaran
Covid-19 hanya tetap dengan pengetatan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro.
Analis sosial dan politik dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ),
Ubedilah Badrun mengatakan, kepala daerah tidak perlu pusing dengan anggaran yang minim jika ingin melakukan lockdown atau karantina wilayah.
Menurutnya, kalau pemerintah pusat dalam hal ini Presiden
Joko Widodo memiliki political will, solusinya bisa dengan menghentikan semua proyek infrastruktur.
Ubedilah mengitung-hitung biaya lockdown di DIY. Kebutuhan pokok masyarakat Jogja untuk lockdown selama satu hari membutuhkan biaya Rp 370 milir, untuk 3,7 juta penduduk.
"Dan untuk 14 hari itu butuh biaya Rp 5,1 triliun, ditambah kebutuhan antisipasi anggaran untuk peralatan kesehatan selama 14 hari sekitar 14 miliar. Jadi total butuh biaya Rp 5 triliun 114 miliar," ujar Ubedilah kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (21/6).
Ubedilah pun lanjut menghitung, DIY hanya perlu mengambil 20 persen dari APBD sekitar Rp 6 triliun. Artinya, DIY hanya mengeluarkan Rp 1,2 triliun.
"Sisanya dari pemerintah pusat Rp 4 triliun, diambil dari uang infrastruktur yang masih ratusan triliun itu. Jadi bisa sebenarnya. Tinggal, Jokowi mau tidak selamatkan nyawa rakyat?" ucap Ubedilah.
[RMOL]
Related Post- Bikin Kerumunan, HR5 Diusut Tapi Kenapa Gibran Tidak?
- Relawan Pertanyakan Pemanggilan Anies, Kampanye Ribuan Orang di Solo Kenapa Polisi Diam?
- Selamat Hari Ibu 22 Desember 2020: Berikut Sejarah, Tema, Filosofi, dan Link Download Logo Peringatannya
- Ancaman Allah Ta'ala Bagi Menyusahkan Ulama
- Sudah Lama Ditinggal Pendukung, Tidak Ada Guna Prabowo Keluar Dari Kabinet
- Pendapatan Negara Anjlok, Haris Rusly Moti Prediksi Jokowi Tidak Sampai 2024
- Presiden Joko Widodo Terlihat Ingin Ambil Alih Persoalan Polhukam Dari Mahfud
- Sebenarnya Lockdown Bisa, Masalahnya Jokowi Mau Tidak Selamatkan Nyawa Rakyat?
- Ketum PA 212 Slamet Maarif Diteror: Mobil Dirusak, Kaca Pecah & Dicoret Pylox
- Mensos Tersandung Bansos, Gde Siriana: Ini Rezim Korup, Rakyat Semakin Sengsara
- Rizal : Sebutan ‘Anak Selokan’ Kepada Edhy Menunjukkan Kualitas Prabowo Bukan Seorang Negarawan
- Media Asing: Walau Tidak Disukai Masyarakat, Politik Dinasti Tumbuh Sehat Di Indonesia
- Kasus Covid 19 Jateng Melonjak, Luhut Minta Ganjar Tiru Fasilitas Isolasi di Jakarta
- Viral Video Debat Pilkada, Paslon Bupati Lebih Pilih Rakyat Menderita daripada Pejabat
- HRS: Jokowi Takut Dialog, Beraninya Main lapor Terus!
- Viral Manipulasi Foto Habib Rizieq Positif COVID-19 Dijenguk Anies, Ini Penjelasannya
- Ombudsman: Indonesia Bukan Cuma DKI, Periksa Juga Ratusan Kasus Kerumunan Pilkada!
Ikuti Gacerindo.com pada Aplikasi GOOGLE NEWS : FOLLOW (Dapatkan Berita Terupdate tentang Dunia Pendidikan dan Hiburan). Klik tanda ☆ (bintang) pada aplikasi GOOGLE NEWS.