Daftar Isi: (toc)
Gacerindo - Dr Li Meng Yan, ahli virologi
China yang melarikan diri ke Amerika Serikat (AS), menepati janji dengan menerbitkan laporan tentang klaimnya bahwa virus corona baru (
Covid-19) dibuat di laboratorium militer Partai Komunis China. Laporan tersebut dia nyatakan sebagai bukti atas klaimnya.
style="display:block"
data-ad-client="ca-pub-3968788323447297"
data-ad-slot="7618317914"
data-ad-format="auto"
data-full-width-responsive="true">
Li Meng Yan, mantan peneliti di Hong Kong’s School of Public Health, Hong Kong University (HKU), mengatakan virus itu dibangun dengan menggabungkan materi genetik dari dua virus corona kelelawar.
Dia mengklaim protein lonjakannya—struktur pada permukaan virus yang digunakannya untuk mengikat sel—diedit untuk memudahkan virus menempel ke sel manusia.
Tetapi para ilmuwan mengecam laporannya—yang dia janjikan saat wawancara pekan lalu akan segera dirilis—sebagaiklaim "tidak berdasar". Mereka menganggap bukti yang diajukan Li tidak memiliki kredibilitas apa pun.
Makalah penelitian telah menentukan asal mula virus SARS-Cov-2 dari kelelawar, yang mengarah ke para ahli top menolak anggapan bahwa virus itu diciptakan oleh manusia.
SARS-CoV-2—nama ilmiah patogen—adalah virus corona ketujuh yang diketahui menginfeksi manusia dan menular ke manusia setelah versi sebelumnya bermutasi. Virus sebelumnya diduga salah satu yang menginfeksi kelelawar dan kemudian mencapai manusia melalui hewan lain.
Laporan Li belum diterbitkan dalam jurnal ilmiah dan belum ditinjau oleh rekan sejawat, yang berarti laporan itu belum diperiksa dan disetujui oleh para ilmuwan. Tapi laporannya telah mendapat perhatian publik yang luas, yang telah dilihat lebih dari 150.000 kali sejak di-posting kemarin di situs web Zenodo, sebuah situs web yang dioperasikan oleh Organisasi Eropa untuk Riset Nuklir.
style="display:block"
data-ad-client="ca-pub-3968788323447297"
data-ad-slot="7618317914"
data-ad-format="auto"
data-full-width-responsive="true">
Li menyatakan penelitiannya mengabaikan teori bahwa virus corona berevolusi di alam liar dan kemudian ditransfer ke manusia. Dia mengklaim hal itu "tidak memiliki dukungan substansial".
Related Post- Relawan Jokowi Desak Presiden Bersikap Tegas: Pulangkan TKA China, Kasihan Rakyat!
- Ratusan TKA Asal China Masuk ke Pulau Bintan Kepri
- Baru Dilanda Banjir Besar, China Kini Diterpa Topan In-fa, Bandara Sampai Stasiun Ditutup
- Operasikan Kereta Cepat, Pemerintah Cari Utang ke China
- 20 TKA China Masuk Sulsel Kala PPKM Darurat Jawa-Bali
- Ombudsman: Indonesia Bukan Cuma DKI, Periksa Juga Ratusan Kasus Kerumunan Pilkada!
- IDI Surati Menkes Terawan, Jangan Tergesa-gesa Vaksinasi Corona
- Manfaat Minum Air Putih untuk Pencegahan Coronavirus
- Penundaan Pilkada Akibat Covid 19 Bukan Kegagalan Demokrasi
- Kasus Covid 19 Jateng Melonjak, Luhut Minta Ganjar Tiru Fasilitas Isolasi di Jakarta
- Viral Manipulasi Foto Habib Rizieq Positif COVID-19 Dijenguk Anies, Ini Penjelasannya
- Bikin Kerumunan, HR5 Diusut Tapi Kenapa Gibran Tidak?
- Relawan Pertanyakan Pemanggilan Anies, Kampanye Ribuan Orang di Solo Kenapa Polisi Diam?
- Selamat Hari Ibu 22 Desember 2020: Berikut Sejarah, Tema, Filosofi, dan Link Download Logo Peringatannya
- Ancaman Allah Ta'ala Bagi Menyusahkan Ulama
- Viral Video Debat Pilkada, Paslon Bupati Lebih Pilih Rakyat Menderita daripada Pejabat
- Ketum PA 212 Slamet Maarif Diteror: Mobil Dirusak, Kaca Pecah & Dicoret Pylox
- Mensos Tersandung Bansos, Gde Siriana: Ini Rezim Korup, Rakyat Semakin Sengsara
- Mereka Ingin Anies Jatuh Melalui Kekacauan Pandemi
- Erdogan Minta Rakyat Prancis Singkirkan Macron Secepat Mungkin
Ikuti Gacerindo.com pada Aplikasi GOOGLE NEWS : FOLLOW (Dapatkan Berita Terupdate tentang Dunia Pendidikan dan Hiburan). Klik tanda ☆ (bintang) pada aplikasi GOOGLE NEWS.