Daftar Isi: (toc)
Gacerindo - Nabi Muhammad ﷺ bukanlah seorang tabib, bukan pula seorang apoteker. Nabi Muhammad ﷺ adalah utusan Allah Ta'ala yang diutus untuk menyampaikan ajaran Allah Ta'ala dalam semua aspek kehidupan, baik untuk umat di zamannya maupun umat setelahnya.
style="display:block"
data-ad-client="ca-pub-3968788323447297"
data-ad-slot="7618317914"
data-ad-format="auto"
data-full-width-responsive="true">
Lihat Juga: Anjuran Rasulullah ﷺ Ketika Maghrib
Meskipun Rasulullah ﷺ tidak mengalami Pandemi Covid-19 yang melanda manusia di seluruh dunia saat ini, tapi ada banyak contoh yang telah Rasulullah ﷺ ajarkan saat menghadapi kondisi tertentu.
style="display:block"
data-ad-client="ca-pub-3968788323447297"
data-ad-slot="7618317914"
data-ad-format="auto"
data-full-width-responsive="true">
Sumber:
Pertama, di musim penghujan, Rasulullah ﷺ menyarankan orang-orang untuk sholat Jumat di rumah. Kedua, saat terjadi wabah, Rasulullah ﷺ meminta orang untuk karantina.
Ketiga, Rasulullah ﷺ juga menyuruh mereka untuk menjaga jarak sosial dengan tidak mengunjungi atau meninggalkan daerah tersebut. Keempat, Rasulullah ﷺ memastikan bahwa selama masa social distancing, komunitas mengumpulkan sumber dayanya untuk memenuhi kebutuhan dasar.
Kelima, Rasulullah ﷺ membuka kas negara untuk tujuan itu dan mengimbau masyarakat untuk menyumbang dengan murah hati. Keenam, Rasulullah ﷺ juga membuka dapur umum untuk memberi makan mereka yang tidak mampu mengurus diri sendiri.
Ketujuh, Rasulullah ﷺ menunjuk tim relawan untuk memfasilitasi pencairan kebutuhan hidup tepat waktu. Kedelapan, Rasulullah ﷺ menasihati para pedagang dan pedagang untuk tidak menimbun atau mencungkil harga selama masa krisis.
Sembilan, Rasulullah ﷺ mendesak orang untuk berkonsultasi dengan ahli medis. Sepuluh, Rasulullah ﷺ juga berpesan untuk hidup bersih, tidak terbatas hanya mencuci tangan lima kali sehari dengan berwudhu tapi juga menyarankan kebersihan fisik total.
Sebelas, Rasulullah ﷺ juga menyarankan agar tidak membuang sampah sembarangan dan memerintahkan agar dibuang di tempat sampah dengan aman.
Dilansir dari About Islam pada Senin (12/10), Aslam Abdullah mengatakan, bahwa menjadi seorang pemimpin adalah bagaimana ia bisa menjaga kesucian dan pelestarian hidup, terutama di saat krisis. Dalam kondisi krisis tersebut, Nabi Muhammad ﷺ selalu bermusyarawah dan mendengarkan pendapat para sahabatnya.
Pada masa Nabi ﷺ, belum ada laboratorium atau rumah sakit, tetapi ada dokter, perawat, dan apoteker sehingga Nabi ﷺ menyuruh para sahabatnya untuk mencari dan mengunjungi mereka. Termasuk mencari ahli di bidang anatomi manusia, herbologi, dan kondisi iklim dalam mencari obat untuk wabah. Selanjutnya mendorong para ahli untuk melakukan penelitian.
Rasulullah ﷺ bersabda, "Allah Ta'ala telah menurunkan penyakit beserta obatnya, dan Dia telah menciptakan obat bagi setiap penyakit, jadi (carilah obat), tetapi jangan gunakan apa pun yang melanggar hukum," (Sunan Abu Dawud)
Ketika menghadapi masalah penyakit menular, untuk meredakan penyebarannya, Rasulullah ﷺ memerintahkan orang yang terinfeksi untuk diisolasi. Setelah kematian seseorang, Rasulullah ﷺ memerintahkan agar segera dilakukan penguburan dan apabila almarhum menderita penyakit menular, keluarga diminta untuk tidak mengekspos jenazah di tempat umum seperti masjid atau lapangan umum.
style="display:block"
data-ad-client="ca-pub-3968788323447297"
data-ad-slot="7618317914"
data-ad-format="auto"
data-full-width-responsive="true">
Terakhir, Alquran mengingatkan agar senantiasa mengingat Allah dalam menghadapi setiap situasi. Karena sesungguhnya, setiap orang akan kembali kepada Sang Pencipta suatu hari nanti.
والله أعلمُ
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ
Sumber:
Ikuti Gacerindo.com pada Aplikasi GOOGLE NEWS : FOLLOW (Dapatkan Berita Terupdate tentang Dunia Pendidikan dan Hiburan). Klik tanda ☆ (bintang) pada aplikasi GOOGLE NEWS.