Kisah Saat Seekor Anjing Mengadu kepada Rasulullah ﷺ

Daftar Isi: (toc)

Gacerindo - Rasulullah Muhammad ﷺ merupakan utusan Allah Ta'ala bagi semesta alam.

Gacerindo - Rasulullah Muhammad ﷺ merupakan utusan Allah Ta'ala bagi semesta alam. Mereka yang beriman kepada beliau tidak hanya dari golongan manusia dan jin. Hewan-hewan pun menyaksikan kebenaran risalah Islam.




Seperti tersebut dalam kisah yang diriwayatkan Anas bin Malik. Pada mulanya, Rasulullah ﷺ sedang duduk-duduk bersama dengan para sahabat beliau.

Sejurus kemudian, datanglah seorang sahabat beliau dengan betis yang berlumuran darah. Nabi Muhammad ﷺ pun menanyakan penyebab lukanya itu.

“Wahai Rasulullah, aku tadi berpapasan dengan seekor anjing milik fulan yang munafik di jalan. Anjing itu lantas menggigit betisku,” ujar dia.

Rasulullah ﷺ pun mempersilakan sahabat tersebut untuk duduk di samping beliau. Tak lama kemudian, datang pula sahabat yang lain. Kakinya juga tampak bercucuran darah.

“Wahai Rasulullah, aku tadi berjumpa dengan anjing milik fulan yang munafik. Anjing itu telah menggigitku,” kata sahabat ini saat ditanya Rasulullah ﷺ.

Setelah mendengarkan penuturan kedua orang tersebut, beliau memutuskan untuk bertindak. “Mari kita datangi anjing itu untuk membunuhnya,” ujar Nabi Muhammad ﷺ seraya bangkit dari tempat duduk.

Sampailah Rasulullah ﷺ dan para sahabatnya di tempat anjing itu berada. Saat seseorang dari mereka hendak menghunuskan pedang, tiba-tiba hewan tersebut mendekati Nabi Muhammad ﷺ. Anjing ini berkata-kata dengan fasih selayaknya manusia.

“Janganlah kalian membunuhku. Sebab, aku adalah anjing yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya,” ucap anjing tersebut.

“Mengapa engkau menggigit kedua orang ini?” tanya Rasulullah ﷺ lagi.

“Wahai Rasulullah,” jawab anjing itu, “Aku adalah anjing yang diperintahkan untuk menggigit siapa saja yang mencela Abu Bakar dan Umar.”

Mendengar kesaksian anjing tersebut, kedua sahabat yang kakinya luka-luka kemudian mengakui kesalahannya.

“Sesungguhnya kami bertaubat kepada Allah dan Rasul-Nya,” kata mereka.

Kedudukan Abu Bakar dan Umar di sisi Rasulullah ﷺ memang mulia.

Rasulullah ﷺ menjelaskan dalam sebuah hadis qudsi, "Akulah (Allah) yang menjadi pendengaran yang dia (Abu Bakar) gunakan untuk mendengar, dan penglihatannya yang digunakan untuk melihat, dan tangannya yang digunakan untuk kekuatannya, dan kakinya yang digunakan untuk berjalan" (HR Bukhari).




Tentang sahabatnya yang bergelar al-Faruq, Nabi Muhammad ﷺ pernah bersabda, “Umar bin Khaththab bersamaku di mana pun aku sukai dan aku pun bersamanya di mana pun dia menyukainya. Kebenaran setelah aku pada diri Umar bin Khaththab di mana pun dia berada.”
والله أعلمُ
 سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ



Sumber:



https://republika.co.id/amp/pzl2nq458





Find Out
Related Post

Ikuti Gacerindo.com pada Aplikasi GOOGLE NEWS : FOLLOW (Dapatkan Berita Terupdate tentang Dunia Pendidikan dan Hiburan). Klik tanda  (bintang) pada aplikasi GOOGLE NEWS.

Top Post Ad

Below Post Ad