Daftar Isi: (toc)
Gacerindo - Perkembangan penanganan pandemi
Covid-19 yang masih melonjak kasus positifnya mendapat kritik dari Direktur Indonesia Future Studies (Infus)
Gde Siriana Yusuf.
style="display:block"
data-ad-client="ca-pub-3968788323447297"
data-ad-slot="7618317914"
data-ad-format="auto"
data-full-width-responsive="true">
Pasalnya, Gde Siriana melihat kondisi pandemi saat ini tidak seperti apa yang disampaikan Presiden
Joko Widodo pada Selasa (1/9) yang mengklaim posisi Indonesia relatif terkendali dibanding sejumlah negara lain.
“Jokowi tidak mampu memahami situasi pandemi, sehingga kebijakannya melawan pandemi tidak efektif dan membuat pernyataan-pernyataan yang tidak mencerminkan fakta sebenarnya,” ujar Gde Siriana kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (10/9).
Karena itu, Aktivis Bandung Intiative ini menilai rezim Jokowi telah membohongi rakyat, jika melihat data Covid-19 yang hingga Rabu kemarin (9/9) jumlah total kasus positif corona telah mencapai 203.342 orang terinfeksi, dengan total kasus sembuh 145.200 orang, dan meninggal 8.336 jiwa.
“Jokowi dapat dikatakan membohongi masyarakat atas parahnya pandemi. Mungkin maksudnya untuk menenangkan masyarakat. Tapi membohongi masyarakat atas fakta sebenarnya dapat menimbulkan respon masyarakat yang tidak semestinya,” ungkapnya.
Bahkan menurut Gde Siriana, apa yang disampaikan Jokowi juga dapat disalahartikan oleh para pembantunya di level bawah, khususnya dalam hal menyusun kebijakan.
Lebih jauh lagi, Gde Siriana mengaku khawatir jika pemerintahan Jokowi terus menyampaikan perkembangan penanganan Covid-19 yang tidak seperti sebenarnya terjadi. Karena dapat berpengaruh kepada cara pandang dunia kepada Indonesia.
style="display:block"
data-ad-client="ca-pub-3968788323447297"
data-ad-slot="7618317914"
data-ad-format="auto"
data-full-width-responsive="true">
“Risiko di dunia internasional ini bisa disebut rezim pembohong dan akan ditinggalkan internasional terkait pandemi,” demikian Gde Siriana Yusuf.
Related Post- Selamat Hari Ibu 22 Desember 2020: Berikut Sejarah, Tema, Filosofi, dan Link Download Logo Peringatannya
- Ancaman Allah Ta'ala Bagi Menyusahkan Ulama
- Sudah Lama Ditinggal Pendukung, Tidak Ada Guna Prabowo Keluar Dari Kabinet
- Pendapatan Negara Anjlok, Haris Rusly Moti Prediksi Jokowi Tidak Sampai 2024
- Presiden Joko Widodo Terlihat Ingin Ambil Alih Persoalan Polhukam Dari Mahfud
- Mereka Ingin Anies Jatuh Melalui Kekacauan Pandemi
- Ketum PA 212 Slamet Maarif Diteror: Mobil Dirusak, Kaca Pecah & Dicoret Pylox
- Mensos Tersandung Bansos, Gde Siriana: Ini Rezim Korup, Rakyat Semakin Sengsara
- Rizal : Sebutan ‘Anak Selokan’ Kepada Edhy Menunjukkan Kualitas Prabowo Bukan Seorang Negarawan
- Media Asing: Walau Tidak Disukai Masyarakat, Politik Dinasti Tumbuh Sehat Di Indonesia
- Kasus Covid 19 Jateng Melonjak, Luhut Minta Ganjar Tiru Fasilitas Isolasi di Jakarta
- Viral Video Debat Pilkada, Paslon Bupati Lebih Pilih Rakyat Menderita daripada Pejabat
- HRS: Jokowi Takut Dialog, Beraninya Main lapor Terus!
- Ombudsman: Indonesia Bukan Cuma DKI, Periksa Juga Ratusan Kasus Kerumunan Pilkada!
- IDI Surati Menkes Terawan, Jangan Tergesa-gesa Vaksinasi Corona
- Manfaat Minum Air Putih untuk Pencegahan Coronavirus
- Penundaan Pilkada Akibat Covid 19 Bukan Kegagalan Demokrasi
- Li Meng Yan Beberkan Bukti Covid-19 Dibuat di Lab Militer Komunis China
- Viral Manipulasi Foto Habib Rizieq Positif COVID-19 Dijenguk Anies, Ini Penjelasannya
- Bikin Kerumunan, HR5 Diusut Tapi Kenapa Gibran Tidak?
Ikuti Gacerindo.com pada Aplikasi GOOGLE NEWS : FOLLOW (Dapatkan Berita Terupdate tentang Dunia Pendidikan dan Hiburan). Klik tanda ☆ (bintang) pada aplikasi GOOGLE NEWS.