Daftar Isi: (toc)
style="display:block"
data-ad-client="ca-pub-3968788323447297"
data-ad-slot="7618317914"
data-ad-format="auto"
data-full-width-responsive="true">
Orang-orang tersebut mengkritik langkah Partai Gelora, sebagai partai baru, dan menudingnya ingin ‘main aman’ dengan mendukung anak-menantu Presiden Jokowi.
Sementara itu, Fahri Hamzah menyebut, tidak ada dinasti politik di negara demokrasi. Proses politik di negara demokrasi tak menjamin siapapun untuk menang.
“Dalam negara demokrasi tidak akan terjadi dinasti politik sebab kekuasaan demokratis tidak diwariskan melalui darah secara turun temurun. Tapi dia dipilih melalui prosesi politik, orang yang masuk prosesi politik itu, belum tentu menang dan belum tentu juga kalah,” kata Fahri, Jumat (18/9).
Fahri bilang satu-satunya dinasti politik yang ada di Indonesia saat ini adalah Dinasti Hamengkubowono di Yogyakarta. Idealnya, menurut dia, dinasti itu hanya sebagai simbol, tak perlu mendapat jabatan publik setingkat gubernur.
Mantan Wakil Ketua DPR itu mengaku telah mengajak debat orang-orang yang menuding Gelora melanggengkan dinasti politik karena mendukung anak dan mantu Presiden Joko Widodo. Fahri menilai kelompok tersebut tidak paham konsep politik dinasti.
“Akhirnya jadi percakapan di pingggir jalan, percakapan orang yang tidak berkualitas. Jadi orang bodoh itu, tidak hanya di istana, tapi juga di pinggir jalan karena tidak berkualitas,” ucapnya.
Jejak Digital Timbul Lagi
Jejak digital cuitan lawas Fahri Hamzah kembali timbul setelah ia menanggapi soal majunya anak dan menantu Presiden Jokowi di Pilkada 2020.
Kala itu Fahri Hamzah mengkritisi niat putra sulung Presiden Joko Widodo atau Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, untuk terjun ke dunia politik.
“Kalau saya boleh kasih masukan ke Gibran, jangan ambil bagian dalam kekuasaan meskipun itu pilihan rakyat..itu membebani reputasi babenya…jangan mau diolok-olok oleh penjilat yang akhirnya merusak susu sebelanga…mendingan susu dibikin martabak saja…eman2..,” cuit Fahri di akun Twitter @fahrihamzah selama dua hari, (8/10/2019).
Tak sampai di situ, Fahri juga mengatakan bahwa anak dan keluarga Presiden Jokowi masih muda, sebaiknya jangan masuk politik ketika belum matang.
“Anak dan keluarga presiden jokowi masih muda..sebaiknya jangan masuk politik ketika belum matang dan ketika situasi bisa menyeret publik menilai bahwa presiden ingin membangun dinasti keluasaan.. santai ajalah..berilah tenaga pada reputasi presiden itu lebih penting sekarang…”
Ditanggapi Netizen
style="display:block"
data-ad-client="ca-pub-3968788323447297"
data-ad-slot="7618317914"
data-ad-format="auto"
data-full-width-responsive="true">
Sumber:
Ikuti Gacerindo.com pada Aplikasi GOOGLE NEWS : FOLLOW (Dapatkan Berita Terupdate tentang Dunia Pendidikan dan Hiburan). Klik tanda ☆ (bintang) pada aplikasi GOOGLE NEWS.