Daftar Isi: (toc)
style="display:block"
data-ad-client="ca-pub-3968788323447297"
data-ad-slot="7618317914"
data-ad-format="auto"
data-full-width-responsive="true">
"Kakek saya itu pedagang dua-duanya, dari ayah pedagang. Nenek saya tokoh Masyumi. Keluarga kami kan Masyumi," kata dia, saat dihubungi CNNIndonesia.com, Rabu (9/9).
Menurut dia, pernyataan Hasril pada acara itu adalah dalam konteks analogi pada keluarga di Minang yang bisa berbeda-beda pilihan dalam urusan politik, seperti memilih Masyumi, PKI, hingga Partai Nasional Indonesia (PNI).
Selain itu, ia juga menjelaskan bahwa kakeknya bernama Dahlan dan Abdul Wahab, bukan Bachtarudin seperti yang disebut Hasril pada acara itu.
"Jadi itu salah kutip. Itu dia menganalogikan satu rumah," ucap dia.
Pada sebuah acara talk show Selasa (8/9) malam. Tokoh Pers Sumatera Barat, Hasril Chaniago menyinggung soal kakek Arteria saat menjelaskan tentang Pemilu 1955 dan urutan parpol pemenangnya.
"Masyumi bisa mengantarkan satu wakil, masih kakek Arteria ini, namanya Bachtarudin," kata dia, disambut senyum Arteria yang hadir dalam acara itu.
style="display:block"
data-ad-client="ca-pub-3968788323447297"
data-ad-slot="7618317914"
data-ad-format="auto"
data-full-width-responsive="true">
Partai Masyumi merupakan partai Islam terbesar di era Pemilu 1955 atau era demokrasi liberal. Saat itu, partai yang pernah digawangi Mohammad Natsir ini meraih posisi kedua di bawah PNI dengan tokohnya Sukarno.
Seusai acara bincang-bincang itu, warganet kemudian ramai memperbincangkan bahwa Arteria adalah keturunan PKI.
Acara itu sendiri digelar terkait ujaran Ketua DPP PDIP Puan Maharani yang menanyakan dukungan Sumbar terhadap negara Pancasila dalam pemberian rekomendasi terhadap pasangan bakal pasangan calon di Pilkada Sumbar 2020, Mulyadi-Ali Mukhni.
Sumber:
Ikuti Gacerindo.com pada Aplikasi GOOGLE NEWS : FOLLOW (Dapatkan Berita Terupdate tentang Dunia Pendidikan dan Hiburan). Klik tanda ☆ (bintang) pada aplikasi GOOGLE NEWS.