Daftar Isi: (toc)
Busyro menyoroti fenomena politik dinasti keluarga yang maju pilkada, khususnya keluarga pejabat Istana. Diketahui anak pertama Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, maju sebagai bakal calon Wali Kota Solo, sedangkan menantu Jokowi, Bobby Nasution, maju sebagai calon Wali Kota Medan. Kemudian anak Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Hanindhito Himawan Pramana, maju sebagai bakal calon Bupati Kediri.
"Kemudian menguatnya calon kepala daerah berbasis politik dinasti keluarga, ini beberapa hari yang lalu ini kita sudah sering menyampaikan ini kepada publik. Dinasti politik ini dinasti politik yang justru dipelopori oleh pejabat elite di Istana sana yang sedang menjabat tentunya," katanya.
Menurutnya, jika tidak sedang menjabat, sebenarnya tidak terlalu rumit permasalahannya. Namun, jika orang tuanya menjabat, tentu jika anggota keluarganya terpilih, akan ada hubungan struktural antara kepala daerah dan pejabat di tingkat pusat.
"Tapi ketika seseorang sedang menjabat di jajaran pusat, kemudian ada keluarganya yang didiamkan saja atau bahkan didorong untuk maju dalam proses pilkada, sedangkan nanti apabila itu terpilih, itu ada hubungan struktural fungsional antara kepala daerah yang terpilih yang keluarganya itu dengan orang tua kandungnya yang sedang memimpin sebuah struktur kekuasaan tingkat pusat. Nah inilah yang sesungguhnya menjadi persoalan yang sangat memprihatinkan," ungkapnya.
"Kemudian menguatnya faktor tersebut, kita melihat juga adanya dominasi oleh oligarki politik dan oligarki bisnis," imbuhnya.
Tak hanya itu, politik dinasti dinilai mengkorupsi hak rakyat untuk memperoleh kepemimpinan berbasis the right man on the right job. Ia juga mengutip hadis yang mengandung pesan moral kehancuran.
"Sesungguhnya dengan era terbaru ini, kita sudah mesti harus belajar dengan lebih jujur, dengan lebih rasional, lebih objektif. Terjadi demoralisasi lembaga-lembaga dan sisi kenegaraan secara luas dari dilanggarnya asas-asas manajemen kepemimpinan, yaitu the right man the right job," ungkapnya.
"Lebih daripada itu nabi kita Nabi Muhammad SAW, di dalam suatu pernyataan moral unggulnya ya atau akhlaknya mengatakan dalam suatu hadis itu, 'Apabila suatu urusan itu kamu serahkan kepada bukan ahlinya, maka tunggulah saat kehancuran'. Nah kita sudah banyak belajar fakta atau realitas yang menguatkan hadis dilanggarnya prinsip-prinsip manajemen tersebut," sambungnya.
Sumber:
Ikuti Gacerindo.com pada Aplikasi GOOGLE NEWS : FOLLOW (Dapatkan Berita Terupdate tentang Dunia Pendidikan dan Hiburan). Klik tanda ☆ (bintang) pada aplikasi GOOGLE NEWS.