Daftar Isi: (toc)
- Aksi unjuk rasa dari mahasiswa yang tergabung dalam aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM) SI harus menciptakan momentum tersendiri meski Presiden Joko Widodo kabur ke Kalimantan saat kantornya digeruduk.
Direktur Eksekutif Oversight of Indonesia’s Democratic Policy, Satyo Purwanto mengatakan, tidak menjadi permasalahan Presiden tidak ada di tempat di Istana Negara saat ribuan mahasiswa demonstrasi.
Karena, perjuangan mahasiswa tidak dibatasi oleh ada atau tidaknya figur kekuasaan.
“Pesannya harus sampai bahwa peringatan 2 tahun kekuasaan Jokowi Amin banyak hal yang kurang bahkan mundur atau tidak sesuai dengan janji kampanye,” ujar Satyo kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (21/10).
Menurut Satyo, gerakan mahasiswa harus terus berjalan menyuarakan aspirasinya dan disarankan untuk menciptakan momentum tersendiri yang dapat dikenang.
“Gerakan mahasiswa tidak boleh berhenti karena tidak ada momentun justru gerakan itu harus menciptakan momentum sendiri,” pungkas Satyo.
Sampai saat ini mahasiswa yang ingin melakukan aksi di depan Istana tertahan.
Mereka pun melakukan aksi teatrikal di depan patung kuda di Jalan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat.[RMOL]
Ikuti Gacerindo.com pada Aplikasi GOOGLE NEWS : FOLLOW (Dapatkan Berita Terupdate tentang Dunia Pendidikan dan Hiburan). Klik tanda ☆ (bintang) pada aplikasi GOOGLE NEWS.